Ada sebuah ungkapan bijak: waktu adalah uang! Profesi
fotografer sepertinya harus mentautkan kalimat bernada semangat tersebut untuk
melekat kepada dirinya. Meskipun ungkapan ini sering kita dengar dari para
pelaku bisnis. Artinya, jangan meremehkan waktu, kalau tidak ingin kehilangan
peluang bisnis.
Dalam dunia fotografi, jangan menganggap ringan persoalan
waktu, kalau tidak ingin kehilangan moment. Bahkan ketekunan untuk berdisiplin
dalam menjaga waktu menit per menit pada sebuah acara mutlak diperlukan.
Ada pengalaman menarik yang bisa dibuat pelajaran dari
seorang fotografer yang bercerita kepada saya. Suatu saat dia mendapat job
untuk meliput sebuah acara pernikahan. Dalam catatan jadwal yang terlampir
acara pernikahan dimulai pukul 08:00. namun ia datang pada pukul 08:20.
Apa yang terbayang dalam benak anda melihat fotografer
tersebut datang terlambat 20 menit! Pasti kacau! Dan benar saja. Dia datang
tergopoh-gopoh tanpa melihat kiri-kanan masuk ke barisan depan, menyibak
orang-orang yang duduk sempurna, yang sejak awal mereka setia menunggu acara di
mulai.
Fotografer itu berhasil duduk di dekat lingkaran deretan
paling depan di antara para keluarga dan undangan, bahkan persis di sisi kanan manten
laki-laki. Namun tanpa diduga, tiba-tiba dia jatuh tersungkur di atas meja
pernikahan, Braak!!. Sontak para undangan berteriak: “Allahu Akbar”! sambil
menolahkan wajahnya ke arah sahabat saya.
Dia tersungkur lantaran pantatnya ditendang dari belakang
oleh seorang bertubuh besar dan berambut panjang.
Dia menahan sakit pada dahinya serta malu yang tiada terkira,
sambil menoleh ke belakang dan berkata:
“Semprol”! Dia marah!.
Namun kemarahan itu berubah dingin lantaran takut karena
tahu bahwa yang menendangnya itu adalah preman terminal Bungurasih yang ia tahu --tanpa sengaja berpapasan-- beberapa hari di terminal sebelum hari akad pernikahan.
Dan yang lebih menyakitkan, kata sahabat saya: “Pulang kamu,
nggak usah foto-fotoan. Tukang foto telat.!”
Preman itu menghardik sambil menunjuk-nunjukan jari ke arah muka
sahabat saya.
Cerita ini memberi pelajaran berharga, bahwa sebagai
fotografer harus punya komitmen yang kuat dalam menjaga waktu. Waktu adalah
uang, waktu adalah peluang, waktu adalah keberhasilan dan waktu adalah
kesuksesan. On time, Bro...!
No comments:
Post a Comment