25 August 2015

Pencahayaan (Exposure)

Sobat semua, kita lanjutkan pembahasan pembelajaran fotografi ini dari sisi "Pencahayaan". Pengaturan pencahayaan dalam fotografi merupakan kunci keberhasilan dalam mendapatkan gambar bagus. Pengaturan pencahayaan ini sangat berhubungan sekali dengan pengaturan diafragma dan shutter speed, seperti yang sobat baca pada artikel sebelumnya. 

Nah, kalau sobat sudah memahami sepenuhnya pengaturan diafragma dan shutter speed, maka akan memudahkan sobat semua dalam melakukan pengaturan pencahayaan. Dalam hal ini, kita memakai pilihan mode Manual, karena dengan mode ini sebenarnya kebutuhan cahaya yang masuk melalui lensa kamera dapat kita kendalikan. Sedangkan bila memakai mode auto, maka pengendalian cahaya sepenuhnya akan diatur oleh kamera, dan hasilnya kurang memuaskan tidak seperti yang diharapkan.

Pengaturan pencahayaan yang benar akan menghasilkan foto-foto bagus. Jika sobat ingin melakukan pemotretan di luar ruangan (outdoor) sangat disarankan pada pagi hari sebelum pukul 09:00 atau sore hari di atas pukul 16:00, karena cahaya matahari pada dua waktu ini tidak terlalu kuat.

Over Exposure
Over exposure adalah cahaya berlebihan yang masuk pada kamera. Penyebabnya adalah pengaturan aperture (besarnya bukaan diafragma) dan shutter speed tidak sesuai. 

Lalu pedoman apa yang bisa kita pakai agar hasil foto kita mendapat cahaya yang tepat. Sobat semua! Kita memakai pedoman garis metering. Garis ini terdapat dalam kamera, dan bisa dilihat pada saat sobat mendekatkan mata pada view kamera. Garis meter ini biasanya berwarna kuning. Pada bentangan garis itu terlihat tanda minus pada ujung kirinya dan ada angka Nol di tengahnya, sedangkan pada ujung sebelah kanan ada tanda Plus. 

Sobat semua! Untuk menghasilkan gambar yang bagus, maka kita harus menempatkan light meter itu ke titik tengah, yaitu angka nol. Jika light meter itu pada posisi minus (-1 stop), maka gambar yang dihasilkan akan kelihatan gelap. Sebaliknya, jika tanda light meter itu diposisi +1 Stop, maka gambarnya over exposure.

Under Exposure
Kekurangan cahaya ini penyebabnya dari kebalikan over exposure, yaitu jika cahaya yang masuk ke kamera kurang dalam menyinari obyek--dalam proses mirror object-- maka hasil fotonya gelap. Hal ini juga  karena kurang tepat dalam menyelaraskan shutter speed dan diafargma (aperture).

Cahaya Dari Depan Obyek
IMG_0300
Memotret obyek yang menghadap ke arah sumber cahaya membuat obyek mendapat cahaya secara merata dan tampak jelas. Pengaturan light meter ditempatkan pada posisi angka nol, yang artinya obyek akan mendapat cahaya secara cukup.

Cahaya dari Belakang Obyek (Beck Light)
Dalam hal ini obyek membelakngi sumber cahaya, sedangkan fotografer menghadap cahaya. Jika sobat menempatkan light meter pada posisi angka nol, maka dapat dipastikan hasil fotonya gelap. Untuk menyiasatinya, sobat harus menempatkan light meter pada posisi +1Stop, yang artinya lubang bukaan diafragma akan lebih besar yang berarti cahaya yang masuk akan semakin banyak.

Cahaya dari Atas
Memotret obyek dengan cahaya datang dari atas--kalau tanpa ada cahaya lain-- sebenarnya hasilnya fotonya kurang bagus. Seperti saat kita memotret orang di siang hari, di mana sebagian wajahnya akan tertutupi oleh bayangan, karena cahaya tidak merata menerpa obyek.

No comments:

Post a Comment