26 August 2015

Sudut Pengambilan Gambar (Angle)

Penentuan sudut pengambilan gambar ini seratus persen ditentukan oleh fotografer sendiri. Artinya, dari sudut mana fotogafer membidikan kamera ke arah gambar yang akan diambil supaya menghasilkan foto yang bagus. Dalam hal ini imajinasi dan kreatifitas sang fotografer sangat membantu dalam menghasilkan karya terbaiknya. 

Foto yang dihasilkan bisa kurang maksimal bila fotogrfer kurang jeli dalam mengeksplor sudut-sudut pengambilan gambar. Hasil foto bisa berbeda  saat dua fotografer memotret satu obyek dalam satu lokasi, karena masing-masing fotografer mengambil posisi yang berseberangan. Angle yang baik tercipta dari kejelian, imajinasi dan kreatifitas dari fotografer sendiri. 

Eye Level View Angle
Pilihan sudut pengambilan gambar ini standar sangat umum, yaitu posisi sudut kamera yang segaris-lurus dengan pandangan mata. Model seperti ini biasanya dilakukan bagi para pemula fotografi. Foto yang dihasilkan dari angle ini kurang menarik. Kalaupun terpaksa harus memutuskan untuk memotret seperti angle ini, obyek yang dipilih harus menarik dan cukup unik. Sebeb kalau tidak, foto kelihatan membosankan, karena angle dan obyek foto tidak ada nilai lebih.

Low Angle
Pengertian low angle ini adalah pengambilan obyek foto yang dilakukan dari bawah. Artinya posisi obyek lebih tinggi dari posisi kamera. Hal ini biasa dilakukan oleh fotografer saat memotret fashion show. Pengambilan gambar seperti model ini sebenarnya cukup menarik, asal fotografer pandai mengatur komposisinya. Foto dengan pengambilan sudut pandang seperti ini hasilnya mengesankan megah dan mewah.

High Angle
IMG_9908copy
Pemotretan obyek secara high angle adalah kebalikan dari cara low angle. Posisi kamera dan fotografer di atas lebih tinggi dari posisi obyek yang akan difoto. Model high angle ini bertujuan untuk menceritakan situasi secara keseluruhan, tanpa menonjolkan obyek tertentu, misalkan memotret orang yang sedang makan di suatu tempat, orang-orang yang sedang berada di suatu keramaian dan sebagainya.




Jarak Pemotretan
Yang dimaksud dengan jarak pemotretan adalah jarak antara posisi kamera dengan posisi obyek yang akan dieksekusi. Pemanfaatan jarak kurang ideal ini sering dilupakan oleh para pemula. Hal ini sangat berpengaruh dengan ketajaman gambar obyek yang difoto. Apalagi dalam melakukan pemotretan menggunakan mode manual fokus, pasti gambarnya ngeblur.

Sobat pecinta fotografi semua. Hal lain yang tidak kalah penting dalam memotret adalah memperhatikan latar belakang (background). Pemilihan latar belakang yang kondisinya cukup bagus dan enak dipandang wajib menjadi pertimbangan utama. Pemanfaatan latar belakang ini sangat berpengaruh terhadaap kenyamanan foto saat dilihat. Seperti saat memotret orang di taman, sebaiknya dicarikan background yang sesuai dengan pakaian dan warna yang digunakan.Kesalahan yang sering terjadi adalah ketika perhatian fotografer lebih banyak tertuju pada obyek utama, sehingga lupa akan pentingnya pemilihan background yang selaras dan cocok.

Selain ada latar belakang obyek, ada juga latar depan obyek (foreground). Saat melakukan kegiatan pemotretan suatu obyek, jarang sekali fotografer memanfaatkan latar depan. Pada sebagian pendapat fotografer, bahwa latar depan ini mengganggu keserasian obyek utama. Namun jika jeli dalam memanfaatkan latar depan ini, hasil fotonya keihatan menarik, seperti memposisikan latar depan sebagai pemanis bingkai. Ok, sobat sampai di sini dulu. Semoga tulisan ini menambah kekayaan pemahaman sobat terhadap fotografi dan dapat menginspirasi.

No comments:

Post a Comment